Profil Istri-ku

Java Tivi
1
Dia seorang wanita yang sangat memahami pasangan hidupnya. Seorang istri yang menghargai suaminya sebagai pemuda sederhana, bersahaja. Bukan berarti sang suami miskin, tapi lebih pada menolak segala kemewahan di saat mudanya. Seorang istri yang mau dengan setulus hati menerima keadaan suaminya yang penuh kepasrahan dalam hidupnya. Mau menjadi tempat berbaginya, di saat persoalan-persoalan kehidupan menghampirinya. Dia seorang istri yang dengan senyum ikhlas mau menjadi sahabat suaminya, yang hanya seorang guru muda di beberapa sekolah. Menjadi penyemangat suaminya dalam Forum Pemuda Desa, yang ia pegang. Seorang istri yang selalu memberikan inspirasi menulisnya, dalam Forum Penulisan dan Karya tingkat kota, yang ia pegang. Dia yang mau dengan setulus hati, menerima keputusan suaminya yang memilih hidup mandiri tanpa bantuan keluarga. Karena ini kehidupan kami, bukan mereka. Meskipun silaturahim tetap terjaga harmonis.

Dia seorang istri yang penyayang pada semua orang. Seorang istri yang di pagi harinya memberikan senyum semangat sebelum sang suami bekerja, dan di waktu menjelang siang hari memberikan perannya sebagai guru penuh cinta di taman kanak-kanak. Seorang wanita yang jago memasak dengan bahan-bahan seadanya. Tidak selalu masakan mewah yang ia buat, namun selalu menggugah selera setiap resep yang ia sajikan. Dia seorang istri yang patuh pada suaminya, dan bangga dengan suami yang mandiri dan penuh tanggung jawab, bukan hanya pada istrinya, tetapi pada orang tua mereka. Seorang istri yang baik hati dan pandai menjaga diri. Tak pernah marah dengan ucapan, apalagi tindakan. Sebatas cemberut ketika merasa tidak diperhatikan oleh-ku – suaminya. Namun ia tak pernah marah, karena mungkin ia juga belajar dari sang suami yang tak pernah marah padanya. Sekalipun terkadang sepulang bekerja yang melelahkan ‘ditodong’ dengan berbagai pertanyaan, namun aku tetap sabar. Aku pikir, itulah salah satu pengungkapan kepeduliannya padaku.

Seorang istri yang sangat nyaman menjadi teman curhat menjelang tidur. Rasa cinta dan sayangku tak pernah luntur, meskipun terkadang tidurnya sambil mendengkur. Jika itu terjadi, maka aku sering memencet hidungnya, hingga ia terbangun dan menjewer telingaku. Lirikannya saat ia kesal karena telah dibangunkan dari tidurnya, membuat hatiku terasa berbunga-bunga. Seorang istri yang mau hidup jauh dari orang tuanya, dan memilih hidup menjadi istri yang setia pada suaminya. Dia yang seringkali membangunkanku disepertiga malam untuk berjamaah bersujud pada-Nya, seakan tak pernah menunjukan rasa lelahnya. Dan sebagai imbalan, aku berikan hari liburku untuknya dan calon ksatria yang sedang dalam kandungannya.

Gue dan My lovely wife :p
Hampir setiap hari aku meminta nasehatnya, karena aku tahu dengan diriku yang seringkali khilaf. Begitupun ia, yang mencoba meniru suami yang peka pada nasehat setiap orang – meskipun dari anak kecil. Seorang istri yang tak pernah mengeluh dengan kekurangan yang ada pada suaminya. Tak pernah tertutup ketika mendapatkan permasalahan hidup, dan sabar dengan kehidupannya yang baru. Seorang istri yang humoris, memiliki naluri seniman – pemusik, dan penyayang. Aku tak pernah memarahinya, meskipun ia mudah menangis ketika melihat film-film sendu. Karena aku juga menyarankannya agar tidak menahan ekspresinya padaku. Seorang istri yang dengan tulus hati melengkapi dan menyempurnakan kelemahan suaminya, seperti sang suami melengkapi dan menyempurnakan kelemahannya. Rasa syukur pun tak pernah ku lupa untuk ku panjatkan pada-Nya yang telah memberikan satu bidadari surga-Nya untukku.

Sabtu 23 April 2011, pukul 02.32 WIB
Tags

Post a Comment

1Comments
  1. oww, Afa itu sudah seorang suami tho?
    kalau aku berteman dng sesama mahasiswa, aku asumsikan dia belum menikah, hehe
    soalnya dah kebiasaan lingkungan PTK,

    hehe..baru ngeh aku..okey pak Afa
    semoga mawadah,sakinah,warahmah ^^

    ReplyDelete
Post a Comment