Pinangan

Java Tivi
0
Saat Jhon hendak meminang seorang wanita yang ia cintai, ia dipertemukan dengan dua orang yang berniat sama dengannya. Di sana ada ibu, ayah, dan adik, wanita yang Jhon dan dua orang lainnya cintai. Sang wanita, nampaknya mendengarkan di balik tirai ruang tengah.

“Saya ingin mendengarkan cerita dari anda bertiga tentang anda dan putri saya,” kata sang ayah.

Lalu, pria A mulai bercerita panjang lebar, mulai perkanalannya, perasaan cintanya hingga duduknya dia di antara mereka. Kemudian pria B juga hampir sama, menceritakan bagaimana perasaannya yang – katanya – tulus mencintai putri sang ayah. Juga kelebihan-kelebihan keluarganya, serta kesiapannya menikahi wanita tersebut. Sampai tibalah pada giliran Jhon. Ia tidak bercerita panjang, hanya sekitar lima menit.

“Barangkali ada yang tahu dengan pohon beringin yang ada di tengah-tengah alun-alun Jogjakarta. Kata guide, siapa yang dapat berjalan sambil menutup mata hingga pohon itu, permintaannya akan terkabul, tentu saja semua orang harus berdoa pada Tuhan, itu hanya ikhtiar kecil. Aku melakukannya, dan kata guide, baru kali ini ada orang yang dengan begitu tenang dan mantap, sampai di bawah pohon itu. Aku berhasil,” Jhon menghela nafas, ia tersenyum kecil. “Ada yang mau menebak, doa apa yang aku panjatkan?”

“Menikahi kakakku?” ucap sang adik cepat.

“Menjadi suami dia – sang wanita,” kata dua orang pria di samping Jhon, sembari tersenyum kecut.

Jhon tersenyum, “Bukan, sama sekali bukan. Aku berdoa, siapapun yang menjadi suaminya kelak, semoga ia selalu bahagia dengannya,” Lalu siapakah yang terpilih? Cerita berakhir di sini, tanpa lanjutan. :)

Tags

Post a Comment

0Comments
Post a Comment (0)