“Jika anda mampu memimpikannya, maka anda pasti mampu untuk mewujudkannya” (Walt Disney)
“Tiap orang membutuhkan motivasi dalam hidupnya. Agar sekolah itu memiliki SDM yang selalu optimis, aku harus memberi motivasi setiap hari,” ucap Jon di depan cermin sebelum berangkat mengajar.
Jon punya kesimpulan, bahwa orang-orang yang hidup dalam lingkungan penuh motivasi, semangat, orang-orang tersebut akan terpacu untuk meraih apa yang diimpikannya. Percobaan telah dilakukan, paling tidak pada tikus dan kelinci. Bahwa tikus dan kelinci yang hidupnya dalam lingkungan yang menyenangkan, bersih, banyak sarana permainan, mereka memiliki perkembangan otak yang lebih besar. Mengapa tikus? Karena Jon semacam curut.
Maka Pak Guru Jon pun berangkat sekolah.
“Jika kita mampu memimpikannya, maka pasti kita mampu untuk mewujudkannya,” kata Jon menggebu-nggebu di ruang guru. “Apa impian kita pada siswa-siswi kita, pada sekolah ini? Apakah hanya sekedar menunggu menjadi PNS, sertifikasi, lalu tua dan menunggu mati? Secara wajar memang tidak salah dan umum berpikir begitu. Yang penting hidup cukup, anak bisa sekolah, dan hidup tua dalam tenang. Masa bodoh negeri ini mau hancur atau rusak, anak-anak kita akan bejat atau menjadi penjahat, generasi muslim akan menyublim (hilang), tidak peduli,”
“Kita harus punya impian pada anak-anak kita. Pada diri dan bangsa kita ini. Untuk dunia dan agama kita. Rasululloh akan bangga dengan umatnya yang paling berguna. Dan kita adalah seorang khalifah, wakil Tuhan di bumi untuk memilihara dan menjaganya,” lanjut Pak Guru Jon.
Namun semua itu hanya mimpi. Jon guru muda, omongannya tidak dianggap ada. Guru-guru menganggapnya masih terbuai oleh idealisme anak muda. Guru-guru tak perlu punya mimpi, cukup jadi PNS, makmur untuk sendiri, lalu mati. Masa bodoh dengan rasululloh si manusia kere, atau predikat khalifah fil ardl, yang penting bisa sahur enak dan buka puasa dengan makanan melimpah. Masa bodoh dengan orang lain yang kelaparan, tak mampu sahur apalagi makan di belahan bumi sana. Karena hidup manusia seperti itu, tak jauh beda dengan tikus dan kelinci. Akhirnya, Pak Guru Jon tidur di ruang guru sendirian. Bermimpi sendirian.