Orang-orang depresi

Java Tivi
0
Para penulis puisi
Esai
Novelis eksistensialis
Pembaca Koran yang tak pernah
Mampu berbuat sesuatu selain membaca
Dan mengeluh berkomentar
Itu, orang-orang depresi
Lalu, siapa lagi?

Para pemimpin negeri yang korupsi
Ngapusi
Takut masa depan suram anak istri
Para ulama yang menjual ayat kitab suci
Takut masa depan suram anak istri
Dua tiga istri hasil poligami
Atau demi nama harumnya di seluruh penjuru negeri
Jika ia kyai tenar
Segala penjuru pelosok perkampungan
Jika ia sekedar kyai panggilan
Aku, orang depresi
Kyai saja aku bercandai
Dasar orang depresi!

Para tukang becak yang tertidur
Mulut mangap di atas jok becak
Para pengamen bus yang tak pernah
Berhenti melukis takdir selain
Jadi pengamen
Para buruh yang tak pernah mendapat jawab
Dari teka-teki : siapa yang membuat segala yang kau pakai?
Tapi, mengapa kami melarat?
Para pelajar yang berangkat dari rumah
Tapi tak pernah sampai ke sekolah
Mampir nongkrong di terminal pantura
Atau di mall untuk mereka yang anak manja
Mereka tersesat
Entah oleh guru atau bapak ibunya yang menyesatkan
Para pengasong
Banci bencong
Tukang jamu atau ontong-ontong
Takdir mereka seakan mengerak di pantat langit
Bahwa mereka tak akan pernah berganti status
Sampai maut menjemput
Mereka orang-orang depresi
Lalu, siapa lagi?

Para pendidik yang tak bercermin
Atau, mungkin tak punya mata
Bahwa siswa adalah bayangan ciptaannya
Mereka nakal, karena kalian binal
Para mahasiswa gondrong kucel
Frustasi selain nilai jeblok
Juga tak pernah punya kekasih hati
Dompet selalu dalam kondisi mati
Bokek selalu sepanjang hari
Kas-bon selalu menjadi solusi
Apa hidupmu hanya untuk menunggu mati?
Dasar orang depresi!

Para bapak bangkotan yang mencari
Dada dan pantat gadis seksi
Stress memikirkan anak istri
Atau pekerjaan yang membuatnya depresi
Para gadis seksi yang menjual daging meski
Bukan kiloan
Demi uang, apapun jalan
Para tante gembira riang
Pencari lelaki seperempat matang
Yang penting besar kemaluan
Yang penting terpuaskan
Meski hanya semalam
Para lelaki atau perempuan yang terlempar
Dalam jalan buntu kehidupan
Dunia ini membuat pikiran tak tenang
Kehidupan seringkali tak memberi jalan
Kemudahan
Lalu akhirnya terambil keputusan
Berbuat sedikit kejahatan
Demi kebaikan yang lebih besar
Korupsi, mencuri, menjual ayat suci
Atau melacur untuk yang masih segar
Dunia ternyata dipenuhi orang depresi
Saudara,
Tags

Post a Comment

0Comments
Post a Comment (0)