Pernahkah kau
mendengar keluhan malam,
Pada pagi?
Mengapa engkau
datang,
Mentari?
Biarkan manusia
terlelap
Karena pagi
demi pagi yang terlewati itu
Tak membuatnya
sadar
Tak membuat
manusia semakin paham
Berapa perjalanan
telah mereka lakukan
Adakah telinga
mereka mendengar
Kisah-kisah
manusia sebelumnya
Cerita para
raja dan ratu dalam kereta malam?
Mereka lebih
kuat
Lebih perkasa
Lebih berkuasa
Pun tak ada
peninggalan apa-apa
Apa yang
manusia cari,
Wahai pagi?
Manusia bergerak
menguasai bumi
Tapi apa pada
akhirnya? (Mati?)
Ke mana jiwa
manusia yang megah itu?
Apa yang
mereka lakukan setelah ini?
Masih berkuasa-kah
ia di sana?
Masih berpesta-kah
mereka di sana?
Para raja dan
ratu itu
Pemilik singgasana
dunia
Dan sejuta
manusia di bawah kekuasaannya
Apakah mereka
masih duduk di tempat tinggi?
Berapa lama
manusia berdiri di atas dunia ini?
Apakah Nuh
dengan umurnya yang panjang itu,
Membuatnya kekal?
Apakah kejayaan Daud menjadikannya abadi?
Kemana-kah
Idris sang penguasa hujan dari Mesir?
Kemana-kah
Musa yang membelah laut,
Hanya dengan
ketukan tongkat saja?
Kemana-kah
Isa sang ruh suci?
Tak lelah-kah
engkau berputar,
Wahai bumi?
Tak bosan-kah
kau menatap kami yang bodoh,
Wahai mentari?
Kereta malam
pun berhenti
Pada akhirnya
mereka yang di dalamnya
Akan turun
satu demi satu
Bergilir,
bergantian
Siapa yang
akan naik selanjutnya?
Apakah mereka
tak melihat semua itu,
Sementara?
Apa yang manusia sebenarnya pertahankan?