Tentang 'Menjadi orang kaya'

Java Tivi
0
'Menjadi' itu berbeda dengan 'memiliki'. Menjadi kaya, itu tidak = memiliki banyak harta. Ah, tapi itu sih definisi kaya menurut Jon Quixote saja. Ia tak setuju definisi kaya menurut orang jetset sekelas Anthony Robbin, Kiyosaki,/Tung Desem Waringin. Jon punya banyak koleksi buku-buku orang-orang hebat itu. Tapi semakin ia baca, semakin ia tak paham tentang cara pikir 'manusia modern'. Jon bukan orang kaya, jauh sekali ia dari kata itu - alasan para wanita menjauhinya. Tapi jangan tanya tabungan&caranya mendapat uang. Dukun kampung pun kalah.
Tapi, ia benar-benar seorang guru. Jika ada temannya yg menganggur, ia pasti tawari pekerjaan sesuai bakatnya. Ia modali, ia bina temannya agar paham strategi kerja. Satu yg ia minta, jangan pernah bolos dari pembinaan yg ia lakukan.
Tapi, demikianlah hidup Jon yg penuh kontradiksi. Tidak ada temannya yg mau kerja payah, sekalipun dimodali. Semua orang ingin instan. Akhirnya, 'kekayaan' yg ia punya ia berikan sepenuhnya untuk pendidikan yg ia kelola. Ia menjadi orang kaya -tak bisa miskin, tanpa merasa memiliki apa-apa. Cara hidup orang gila.
"Kerja keras itu harus membuahkan kekayaan," kata teman Jon.
"Tak ada yg harus, hanya sebaiknya," jawab Jon sableng.
"Itu tanda kau bukan seorang pekerja keras, pekerja cerdas,"
"Mendung tak berarti pasti hujan,"
"Jika yg kaya orang-orang jahat, maka kita akan terus ditindas mereka. Orang-orang seperti kita harus kaya, agar bisa mengalahkan mereka,"
"Tak ada yg harus, hanya 'sebaiknya'. Itu sombong, bahwa kita lebih baik dari mereka,"
"Lalu, kita pasrah saja ditindas mereka, menjadi miskin saja?"
"Tidak juga. Saya tak ingin apa-apa, tapi siap untuk apa-apa, insya allah,"
"Memangnya kekayaan akan datang dengan sendirinya? Kalau kita lemah, kita akan kalah,"
"Lah, saya jadi pemimpin sekolah padahal saya tak ingin. Dikasih motor, laptop, fasilitas, juga wanita dokter, padahal saya tak ingin. & hanya wanita saja yg saya tolak -tak akan betah dengan saya. Nyamuk itu kecil, lemah, tapi selalu menang - berapa pabrik terbangun karena makhluk kecil itu?"

Post a Comment

0Comments
Post a Comment (0)