Dari remaja, aku tak pernah memainkan wanita
Tentu aku bukan remaja baik,
Sebagian siswa sekolahku dulu,
Adalah berandalan kampung
Tapi aku tak pernah memainkan wanita, May, sungguh,
Aku tak pernah mencintai wanita lebih dari satu
Karena aku tahu, mencintai banyak wanita dalam satu waktu
Itu sama sekali bukan tipeku
Wanita pertama, ia yang ku cintai pertama kali dan
satu-satunya,
Pergi bersama dengan ia yang lebih punya,
Wanita kedua, ia ku relakan karena tak mampu menunggu lama
Wanita ketiga, ia menjatuhkanku hingga ku tak tahu lagi mana
gelap dan mana cahaya
Tapi, May, barangkali itu resiko sebuah kesetiaan
Apa arti hidup ini tanpa berani berhadapan dengan
konsekuensi
Persoalan tak terletak pada mereka yang telah pergi, bukan?
Tapi ada disini, May, dadaku, menerima kenyataan dengan
jantan
Ingin ku katakan pada ia yang kucintai
Aku memang tak sempurna
Tapi aku berharga
Seharusnya kau mengerti itu
Apakah harus, May?
Apakah harus menahan arus sungai yang terlanjur mengalir?
Bukankah memang demikianlah hidup ini,
Datang dan pergi, kebahagiaan milik mereka yang merasa tak
memiliki