Tak selalu sama untuk hati manusia
Keburukan dan kebaikan
Seringkali tergantung dari mana melihatnya
Sedang menunggu apakah manusia
Rezeki harta dan tahta,
Jodoh yang tak kunjung datang,
Ataukah kematian
Berdoalah seperti anak penggembala
Tuhan, terima kasih atas kesempatan hidup yang indah ini
Dan maafkan aku,
Jika terlalu banyak hal yang belum aku syukuri di hari yang
indah ini
Mentari bersinar di ufuk timur
Menerangi jalan mereka yang berjuang
Bintang-bintang malam tersebar
Menemani kesepian mereka yang tak kunjung menemukan jawaban
Manakah yang lebih indah,
Bintang-bintang di angkasa
Pelangi yang menghapus kesedihan hujan,
Ataukah senyumanmu itu
Tak akan ada air mata yang terjatuh
Tanpa rasa takut akan kesepian
Tanpa datangnya kesedihan yang mendalam
Tanpa kebahagiaan yang menyapa tanpa salam
Tak akan ada air mata kesedihan
Tanpa harapan yang tiba-tiba menghilang
Tanpa impian yang terpaksa harus ditinggalkan
Tanpa takdir yang terkesan kejam
Tak akan ada air mata sia-sia
Jika manusia mampu mengendalikan keinginannya
Jika manusia mampu menjadi tuan atas dirinya
Jika manusia paham sebatas apa yang mampu dilakukannya
Tiap air mata akan terhitung
Tiap tetesannya akan tercatat
Menguatkan, melegakan
Mengubah kegelapan pikiran menjadi penerimaan
Tersenyumlah seperti air mata-air mata itu
Yang keluar menenangkan hatimu
Menyadarkan,
Bahwa perjuangan tak selalu berakhir kemenangan
Tersenyumlah seperti air mata-air mata itu
Yang mengalirkan kesedihan jiwa yang rindu
Menyadarkan,
Bahwa manusia hanya mendapatkan apa yang digariskan
Tersenyumlah seperti air mata-air mata itu
Yang menghentikan rasa sakit kekecewaan
Sebagai teman siapa saja mereka yang rapuh
Menghidupkan kembali jiwa yang sejenak terbunuh
Tersenyumlah seperti air mata-air mata itu
Menjadi manusia yang bebas
Menjadi diri yang mudah mencintai seseorang
Dan mudah merelakan ketika apa yang dicintai itu pergi
Tersenyumlah seperti air mata-air mata itu
Bersyukur pada tiap cinta yang datang
Dan mudah melepaskan tanpa rasa enggan
Tersenyum mengucap selamat tinggal