Wa lahul jawaril munsya-atu fil bahri kal a'lam
Berlayar kapal-kapal di atas lautan seperti barisan pegunungan
Kapal-kapal sebesar gunung milik siapakah di jaman itu
Ataukah ayat-Nya bercerita tentang masa selanjutnya
Tentang kehidupan yg manusia telah jauh kehilangan dirinya
Fa bi-ayyi ala irobbikuma tukadziban
Damaikan jiwamu bahwa segalanya tak harus selesai pada satu waktu
Buatlah jalan agar segala sesuatu mengalir dan bertemu pada saatnya
Tak harus kau seperti aku
Yg berjudi dengan para setan untuk menyesatkan mereka
Jalanku berliku terjal dan panjang
Itu mengapa mereka merugi ketika diutus untuk menggodaku
Mereka rugi karena merasa gagal membuatku marah
Benci yg menggumpal menjadi dendam
Atau prasangka buruk yg mengacaukan kejujuran
Jangan memaksa diri
Jikapun kau telah sanggup melakukan itu
Yg demikian hanyalah bagian kecil dari diriku
Diri ketika yg berkuasa bukanlah kita lagi
Baca ini juga ya, teman..
Ar Rahman Poets : Syair ke-30 Puisi Ar Rahman
Berlayar kapal-kapal di atas lautan seperti barisan pegunungan
Kapal-kapal sebesar gunung milik siapakah di jaman itu
Ataukah ayat-Nya bercerita tentang masa selanjutnya
Tentang kehidupan yg manusia telah jauh kehilangan dirinya
Fa bi-ayyi ala irobbikuma tukadziban
Damaikan jiwamu bahwa segalanya tak harus selesai pada satu waktu
Buatlah jalan agar segala sesuatu mengalir dan bertemu pada saatnya
Tak harus kau seperti aku
Yg berjudi dengan para setan untuk menyesatkan mereka
Jalanku berliku terjal dan panjang
Itu mengapa mereka merugi ketika diutus untuk menggodaku
Mereka rugi karena merasa gagal membuatku marah
Benci yg menggumpal menjadi dendam
Atau prasangka buruk yg mengacaukan kejujuran
Jangan memaksa diri
Jikapun kau telah sanggup melakukan itu
Yg demikian hanyalah bagian kecil dari diriku
Diri ketika yg berkuasa bukanlah kita lagi
Baca ini juga ya, teman..
Ar Rahman Poets : Syair ke-30 Puisi Ar Rahman