Apa yg membuat manusia telat sadar, tentang segala sesuatu di dunia ini yg saling meninggalkan? Bulan semakin menjauh, matahari semakin kehilangan energi, tata surya mengembang, semesta meluas, semakin berjarak jauh. Tapi, apa yg jauh di hadapan Tuhan?_Jon Q_
Lihat anak-anak itu, mereka tumbuh, meremaja, menjadi dewasa. Dan akhirnya, seperti kita, mereka menua. Dimanakah kita ketika mereka menua? Apa yg kan kita bawa?
Apa benar, banyak hal yg terlihat indah hanya ketika kita melihatnya dari kejauhan?
Si cantik, si tampan, orang mengaguminya sepintas jalan. Tapi ketika melihat, mengenal lebih dekat, kelemahannya sebagai manusia melupakan penilaian pada awalnya. Ia cantik, tapi... Ia tampan, tapi...
Pelangi, bintang-bintang malam, mentari pagi, terlihat indah. Tapi bagaimana ketika manusia melihatnya dari dekat?
Seperti pernak-pernik indah yg terlihat dari kejauhan. Ketika mendekat ia terhargai begitu mahal. Dunia, begitu mahal bagi yg mengejarnya. Bagi mereka yg sekedar membutuhkan untuk terus mencari Tuhannya, ia tak berharga.
Mengapa kesedihan datang?
Dimana kesedihan itu menempel?
Mengapa, jika kesedihan itu tak enak, tapi kita memberi tempat untuknya?
Mengapa, jika kesedihan itu menyesakkan, tapi kita memberi kesempatan jiwa kita untuk merasakannya?
"Tapi, bagaimana mungkin manusia dapat hidup tanpa kesedihan, guru?" tanya Jon pada gurunya saat ia muda.
"Emas lima kilo berat gak?" tanya sang guru.
"Be..rat?"
"Kalau berat mengapa kau tak melepasnya?"
"Karena aku ingin?"
"Mengapa tak kau lepaskan keinginan itu?"