9 Mei 2015 pukul 05.34
Jon kecil dijewer telinganya oleh sang ibu. Ia bermain mobil-mobilan di pasir berlumpur. Anak laki-laki si Jon ini sebandel ayahnya. Meski sudah dijewer, masih saja duduk tenang bermain lumpur kotor.
"Mama jahat, pegang tanganku dong," Jon kecil mengerjai.
Si Jon tertawa melihat ibu dan anak yg sedang bercanda di depannya.
"Lihat Yah, mama ngga mau pegang tanganku," kata si Jon kecil lagi.
"Bagaimana mama mau menuntun tangan kamu yg kotor? Cuci dulu sana," kata Jon. "Makanya tadi kamu dijewer, kamu ngga dengar sih peringatan mama kamu,"
Jon termenung. Ia paham, ada yg ingin Tuhan ajarkan dari kejadian romantis di sore hari itu.
Berkata seorang hamba
Mengapa Engkau meninggalkanku
Aku membutuhkan-Mu
Petunjuk dan tuntunan dari-Mu
Tapi bagaimana Ia akan menolongnya
Sedang ia tetap mengotori tangan dengan dunia
Bagaimana Ia akan mendengarnya
Jika ia tak mau mendengar peringatan-Nya
Hanya ia yg disucikan yg tangannya tergenggam
Dalam cinta terbesar
Imbalan untuk jiwa yg terus membersihkan diri
Memilih tercampakan dunia di tengah kemewahan
Hanya ia yg datang dengan kepasrahan
Meletakan dunia dan berpaling pada-Nya
Tak membawa apa-apa selain diri yg bersiap
Dibersihkan dengan kesabaran besar dalam derita kehidupan