Demikianlah dunia tempat senang dan rasa sedih. Langit diciptakan dengan rasa senang Tuhan, pelangi menjadi tandanya. Dan bumi diciptakan dengan kesedihan, ombak laut sebagai tandanya. Suaranya seperti seseorang yg memanggil-manggil dalam kerinduan._Jon Q_
Seorang siswa bertanya pada Jon apakah ia tak sakit melihat wanita yg dicintanya bersama yg lain. Tentu, ia tak bisa menjelaskan 'hukum pesimistik terbalik' pada siswanya, saat kesedihan bosan tinggal dalam perasaannya.
"Awalnya iya - sakit," kata Jon. "Tapi, mana mungkin kita sedih melihat orang lain bahagia? Itu psikopath - sakit/kelainan jiwa,"
Jon jadi teringat adik tingkatnya di seberang kota. Teman sesama orang 'aneh'. Saat ia tertolak dari wanita yg disukainya.
"Gua boleh nangis gak?" kata si adik.
"Yak boleh," jawab Jon. "Tapi jangan lebay gitu dong, dengerinnya jangan kangen band kek," mereka tertawa.
"Sakit tertolak itu wajar," kata Jon. "Itu mengapa iblis bersumpah akan menyesatkan manusia sampai kiamat, karena ia tertolak, Tuhan lebih memilih Adam daripada ia yg beribadah lebih lama,"
"Lu sih gak pernah ngerasain, sakit banget tauk," kata si adik.
"Haha," Jon tertawa. "Lu tau gak susahnya jadi gua dalam masalah asmara?"
"Apa? Emang lu punya masalah asmara?"
"Yak punya!" seru Jon. "Lu tau ungkapan 'handsome fucker'?"
"Apa tuh?"
"Si tampan brengsek," jelas Jon. "Saat SMA, ada cewek yg bilang gitu ke gua, gegara gua terlalu misterius. Orang tampan itu selain menyebalkan, juga membosankan,"
"Tapi lu kan gak tampan?"
"Kampret lu!" Jon muncu-muncu. "Sekarang, iya. Gua setel penampilan gembel morfinis. Dulu, meski gua jomblo yg terfitnah sebagai playboy, gua cukup keren. Paling gak, belasan cewek pernah mengincar gua,"
"Nagih utang ya?" kata si adik.
"Sial lu! Sanah nangis sendere! Gua temenin juga, malah ngeledek,"
Kenyataannya, seseorang tak perlu menjadi seperti orang lain agar disukai orang. Cukup jadi dirimu sendiri saja. Di luar sana, pasti ada yg mencintaimu dengan segala sisi gelapmu.