Seorang siswa bertanya tentang keanehan Jon yg lainnya. Jika kemarin tentang wudu, kali ini tentang doa / dzikir. Mengapa setelah sholat bapak langsung berdiri tak berdoa dulu? Tanyanya. Itu pertanyaan dilematis. Dijawab jujur, mengkhawatirkan. Dijawab tak jujur, ini forum pendidikan, pembelajaran.
Siswa lain bertanya tentang mengapa Tuhan yg maha merajai, Malikal Mulki, menciptakan malaikat? Tidakkah Tuhan sanggup untuk melakukan itu? Lagi-lagi, si Jon harus mengingatkan tentang prinsip belajar bersamanya : Bicaralah sepuas hatimu dihadapanku, tapi di hadapan orang lain, diamlah. Pertanyaan seperti itu cukup untuk membuat ulama ortodoks naik darah.
Ada doa yg tak pernah berhenti. Bukan tentang meminta, tapi 'menyapa' atau berdialog dengan Tuhan sepanjang waktu. Wa nahnu aqrabu ilaihi min hablil waridz.
Tuhan 'tak menciptakan'. Jika Ia menciptakan, dari apa bahan-bahan yg Ia gunakan untuk membuat ciptaan-Nya itu, sedangkan tidak ada yg ada selain Dia. Apakah ciptaan-Nya tercipta dari Ia? Laysa kamitslihi syai'un, illa huwa. Pikiran tak sanggup menjelaskan itu. Manusia tak harus mencapai kebenaran, ia 'hanya' harus terus belajar.