Bahasa rasa

Java Tivi
0

28 Februari 2015 pukul 14.24
Di dalam sastra - bahasa, Tuhan menyembunyikan perasaan-Nya. Di dalam matematika, Ia menyembunyikan ilmu-Nya. Sastra adalah bahasa rasa (hati), sedang matematika adalah bahasa akal. Ia yg ingin bercinta dengan-Nya, harus menguasai sastra. Ia yg ingin mencapai ilmu-Nya, harus melampaui logikanya. Tak ada satupun di dunia ini yg 'menyambung' tanpa bahasa : rasa ataupun logika.





Ketika senja datang perlahan
Itu bahasa siang pada bumi
Bahwa ia akan segera pergi
Meninggalkan kenang di belakang hari

Saat malam mulai menyelimuti
Itu adalah bahasa langit pada bumi
Meski gelap kau tak akan sendiri
Ada bintang-bintang yg kan setia menemani

Kemudian bulan pun tak menghilang
Itu bahasa malam pada bumi
Meski ia tak bercahaya sendiri
Ia bersinar takkan kalah oleh kegelapan

Jika ku tahu bahasa air
Ketika ia mengalir menuju samudera
Kan ku terjemahkan untukmu
Seribu rasa rindu yg terbawa ke sana

Jika ku tahu bahasa kesejukan di awal hari
Yg menghapus dingin dari malam yg sepi
Kan ku buka tutup misteri
Seribu rindu yg tersembunyi di balik pagi

Jika ku tahu bahasa kicau burung
Kan ku hanyutkan suara itu padamu
Lembut bisik rindu yg diam-diam menunggu
Menanti hati yg siap mendengarkan

Jika ku tahu kisah awan yg sebenarnya
Tentang sebuah istana di atas sana*
Tempat para bidadari melatih terbang pasukannya
Para burung dan serangga

Kan ku buat tangga agar kita menaikinya
Melihat dengan sejelas-jelasnya
Dirimu yg tak beda dengan mereka
Bidadari yg diliputi cahaya di kedua sisinya


*Chochopi
Tags

Post a Comment

0Comments
Post a Comment (0)