Belajar sejarah 1

Java Tivi
0
16 Februari 2015 pukul 17.47

Semester dua kita (kita?khekhe) cuma punya beberapa pertemuan jam pelajaran. Barangkali ga cukup, inih tambahan belajarnyah. Enaknya nge-add fesbuk gue tuh kalian dapet kisi2 en bocoran UTS (haha, ga penting banget. :P). Tapi ga enaknya, sekalipun UTS udah dibocorin (genteng kali..he), kalian tetap aja pusing. haha :P

Tarik nafas panjang duluu....tahan...keluarin dari belakang..ppfszzzhh..hehe (silakan membaca, eh, berpusing ria) :P

Jepang memasuki Indonesia tanggal 5 Maret 1942. Mereka sampai di Batavia (dulunya Sunda Kelapa, lalu menjadi Jayakarta atau Kota yang Jaya, dan akhirnya menjadi Jakarta) dengan niatan awal mencari minyak bumi. Jepang mencari minyak bumi setelah diembargo(diberhentikan) pembelian minyak buminya oleh Amerika Serikat, Inggris, juga Belanda. Di tahun itu, Jepang sedang meluaskan jajahannya, bukan hanya pada Cina dan Korea sebagai negara-negara tetangga, tetapi juga seluruh Asia. Minyak bumi mereka butuhkan sebagai bahan bakar perang melawan negara-negara yang dijajahnya. Melihat kondisi Indonesia yang menderita di bawah kekuasaan Belanda, Jepang mengambil kesempatan dengan memberikan semacam mimpi pada rakyat Indonesia. Yaitu keinginan Jepang membantu Indonesia untuk mengusir Belanda yang telah menjajah selama ratusan tahun. Memang, di tahun 1602, tahun didirikannya VOC, tak bisa disebut sebagai bagian dari pemerintah Belanda yang menjajah Indonesia. VOC didirikan oleh pihak swasta yang bekerja sama dengan pemerintah Belanda untuk menguasai perdagangan Indonesia. Hal itu dilakukan agar Belanda memiliki wadah perdagangan yang bisa menyaingi EIC milik Inggris di India. Jika  guru sejarah banyak yang mengatakan Indonesia dijajah selama 350 tahun, dalam beberapa alasan jelas itu salah. Pertama, negara ini bisa disebut sebagai Negara Indonesia setelah terjadinya proklamasi kemerdekaan 1945. Jika dihitung mulai Agresi Militer Belanda I (Nanti ada penjelasannya sendiri), di tahun 1947, maka Indonesia hanya dijajah selama 4-5 tahun. Kedua, jika tahun 1920-an saat jaman pergerakan Boedi Oetomo (Budi Utomo) kita sudah menyebut negara ini sudah menjadi ‘Indonesia’, maka kita dijajah selama 25 tahun sampai di tahun proklamasi 1945. Ketiga, ajaran yang mengatakan Indonesia dijajah 350 tahun, mungkin itu diajarkan oleh Moh. Yamin, menteri Pendidikan Indonesia yang pertama, dengan tujuan mengobarkan semangat perjuangan pelajar Indonesia saat itu.

Tentang Agresi Militer Belanda, ceritanya masih panjang. Kita lanjutkan bagaimana siasat Jepang memperdaya Indonesia. Tapi, seperti kata Newton (ilmuwan Fisika), Aksi sama dengan (=) Reaksi. Jepang berniat menipu Indonesia, tapi ternyata Indonesia yang akhirnya ‘menipu’ Jepang sampai kita mampu mengadakan proklamasi kemerdekaan. Aksi (Tipuan) yang dilancarkan Jepang = Reaksi (tipuan) yang dilakukan Indonesia pada Jepang. Bagaimana ceritanya? Baca teruuuss.. :P

Pertanyaan pertama, dan saya jamin ini masuk UTS, mengapa Jepang ingin memperluas kekuasaannya, bukan hanya ke Cina dan Korea sebagai negara tetangga, tapi juga seluruh Asia, bahkan berperang juga melawan Amerika Serikat yang berlabel Negara Adidaya (super kuat), dengan resiko dijatuhkannya bom atom di Nagasaki dan Hiroshima?

Belanda yang saat itu sudah kewalahan menghadapi pegawainya sendiri yang korupsi, tak bisa mengambil resiko untuk melawan Jepang. Akhirnya, Belanda menyerah tanpa syarat pada Jepang di Kalijati, Subang, tempat terjadinya penyerahan kekuasaan Belanda pada Jepang. Langkah selanjutnya adalah dengan membentuk organisasi-organisasi Indo-Jepang, mulai dari organisasi sipil/pemerintahan, sampai berbagai organisasi militer. Jepang membuat Gerakan Tiga A, sebagai topeng penipuan pada Indonesia. Jepang Cahaya Asia atau Nippon The Sun of Asia (?), Jepang Pelindung Asia atau Nippon The Ranger of Asia (?), dan Jepang Pemimpin Asia atau Nippon The Leader or Asia (?). Kemudian dibentuk juga PUTERA atau Pusat Tenaga Rakyat, yang dipimpin oleh Ir. Soekarno, Moh. Hatta, K.H. Dewantara, dan Mas Mansyur. Soekarno Cs tahu, bahwa organisasi ini hanyalah topeng belaka, agar Jepang dapat memusatkan semua tenaga manusia Indonesia untuk mendukung perang Jepang melawan Sekutu (Inggris, Belanda, Amerika). Tapi, Soekarno Cs melihat kemungkinan baik dari organisasi itu. Meski pelan, Indonesia telah memiliki titik terang menuju kemerdekaan. Selanjutnya Jepang membentuk MIAI, Majelis Islam Ala Indonesia. Meski terlihat sebagai wadah untuk semua organisasi agama Islam, di balik itu MIAI digunakan sebagai tameng, agar rakyat tak memberontak. Dengan dalih agama, rakyat lebih sering patuh, daripada alasan kepentingan pemerintah Jepang.

Kemudian Jepang membentuk Jawa Hokokai, sebagai dalih pengumpulan sumber dana untuk Indonesia. Sedangkan sebenarnya adalah kedok agar Jepang dapat mengulkan padi, besi tua untuk daur ulang persenjataan, pajak, dan menanam pohon jarak sebagai pelumas mesin-mesin Industri perang Jepang.

Jepang juga membentuk Seinendan, organisasi semi militer. Dengan memberi harapan agar rakyat Indonesia dapat mempertahankan bangsanya dengan kekuatannya sendiri. Organisasi ini akhirnya dimanfaatkan para pemuda Jepang untuk membelot. Lalu dibentuk juga Fujinkai, beranggotakan perempuan dan laki-laki yang memungut dana wajib dari rakyat berupa perhiasan, ternak, dan bahan makanan untuk kepentingan perang Jepang. Kemudian Keibodan, polisi jaman Jepang. Lalu Syusyintai, yang dipimpin juga oleh Soekarno, Heiho, sebagai wadah latihan militer perang Jepang melawan Sekutu dan PETA(Pembela Tanah Air) sebagai kesatuan militer saat itu.

BERSAMBUNG ke Belajar Sejarah eps. 2 (khekhe) silakan bertanya kalo ga ada yg ditanyain. (Lah?)hehe

Post a Comment

0Comments
Post a Comment (0)