22 Maret 2015 pukul 17.18
Ku pastikan engkau terkejut, seperti orang-orang sebelumnya. Tapi, aku minta engkau bertahan, yakinlah padaku apapun yg terjadi._Jon Q_
"Bagaimana caranya agar aku memahamimu?" tanya ia pada Jon.
"Belum. Masih sangat jauh," ucap Jon. "Kau akan seperti mereka yg merasa gagal untuk memahamiku, lalu memilih pergi daripada bertahan untuk mengikutiku. Apapun yg terjadi, percayalah padaku,"
"Tapi, kau mengajariku untuk tak meyakini apapun selain Tuhan," katanya lagi.
"Logikamu belum mampu untuk memahamiku. Aku membutuhkan keyakinanmu, untuk bertahan apapun yg terjadi nanti,"
"Apa yg harus aku lakukan dalam waktu itu?"
"Bertanyalah apa saja yg kau ingin tahu. Tapi, jangan memaksa dirimu agar segera memahami jawaban-jawaban yg ku berikan. Pelan-pelan akan aku bawa engkau dalam pemahamanku,"
"Bagaimana jika aku putus asa karena kelemahanku tak mampu memahamimu?"
"Maka aku yg akan terus memahamimu, tanpa engkau harus memahamiku,"
"Jika begitu, apa yg harus aku lakukan jika kau kelelahan dalam masalah besar?"
"Seperti yg aku minta, percayalah padaku. Dan lakukan apa yg memang seharusnya dilakukan seorang istri yg baik pada suaminya,"
"Bagaimana jika, karena kelemahanku, yg aku lakukan justru membuatmu semakin tak nyaman?"
"Maka aku akan menuntunmu, menunjukan apa yg bisa membuat jiwaku nyaman,"
"Aku takut tak bisa melakukan yg terbaik,"
Jon tersenyum.
"Maka kita akan mengawali pembelajaran kita dari itu : mengendalikan rasa takut."
"Bagaimana caranya?"
"Tegur aku jika menurutmu aku salah. Dan kita akan mendasari semua tindakan kita dengan ilmu. Satu ku minta, bertahanlah dengan pemahaman-pemahaman baru yg akan aku berikan. Jangan pernah putus asa, seperti aku yg tak akan berhenti mencintaimu,"
Ku pastikan engkau terkejut, seperti orang-orang sebelumnya. Tapi, aku minta engkau bertahan, yakinlah padaku apapun yg terjadi._Jon Q_
"Belum. Masih sangat jauh," ucap Jon. "Kau akan seperti mereka yg merasa gagal untuk memahamiku, lalu memilih pergi daripada bertahan untuk mengikutiku. Apapun yg terjadi, percayalah padaku,"
"Tapi, kau mengajariku untuk tak meyakini apapun selain Tuhan," katanya lagi.
"Logikamu belum mampu untuk memahamiku. Aku membutuhkan keyakinanmu, untuk bertahan apapun yg terjadi nanti,"
"Apa yg harus aku lakukan dalam waktu itu?"
"Bertanyalah apa saja yg kau ingin tahu. Tapi, jangan memaksa dirimu agar segera memahami jawaban-jawaban yg ku berikan. Pelan-pelan akan aku bawa engkau dalam pemahamanku,"
"Bagaimana jika aku putus asa karena kelemahanku tak mampu memahamimu?"
"Maka aku yg akan terus memahamimu, tanpa engkau harus memahamiku,"
"Jika begitu, apa yg harus aku lakukan jika kau kelelahan dalam masalah besar?"
"Seperti yg aku minta, percayalah padaku. Dan lakukan apa yg memang seharusnya dilakukan seorang istri yg baik pada suaminya,"
"Bagaimana jika, karena kelemahanku, yg aku lakukan justru membuatmu semakin tak nyaman?"
"Maka aku akan menuntunmu, menunjukan apa yg bisa membuat jiwaku nyaman,"
"Aku takut tak bisa melakukan yg terbaik,"
Jon tersenyum.
"Maka kita akan mengawali pembelajaran kita dari itu : mengendalikan rasa takut."
"Bagaimana caranya?"
"Tegur aku jika menurutmu aku salah. Dan kita akan mendasari semua tindakan kita dengan ilmu. Satu ku minta, bertahanlah dengan pemahaman-pemahaman baru yg akan aku berikan. Jangan pernah putus asa, seperti aku yg tak akan berhenti mencintaimu,"