Ia yg menganggap dirinya bukan bagian dari dunia, sesamanya, tengah tersesat. Cinta dan kebencian memantul pada dirimu sendiri. Mencintai seperti menyatu dengan diri yg lain, sedang membenci seperti memukul diri sendiri yg teranggap sebagai orang lain._Jon Q_
Manusia tak akan bisa memiliki dirinya sendiri. Jika ia berjalan lurus, dalam kebaikan, dalam cinta, maka 'hadzihi sirath al mustaqim', sisi terang manusia : Tuhan. Dan saat manusia berjalan bengkok, dalam kebencian, keburukan pikiran ucap dan tindakan, maka 'Wa la ughwiyanahum ajma'in', sisi gelap manusia : setan.
Seribu orang membenci ia yg berjalan dalam cinta, tak akan ada luka padanya, tak akan ada kesedihan yg mampu menggores ketenangan jiwanya. Dan ia yg berjalan dalam kebencian, dendam, dunia terasa sangat menyakitkan. Ia yg menyerahkan kembali dirinya pada Tuhan, tak akan berprasangka apapun, meski bahaya nampak tengah mendatanginya. Sedang ia yg merasa memiliki dirinya sendiri, lalu memaksa menguasai orang lain, dunia serasa ingin menyerangnya. Ketenangan tercerabut pelan-pelan dari hatinya.
"Aku akan diam dan tak banyak bergerak, jika tak sedang berada dalam tanggung jawab besar," kata Jon pada saudaranya. "Biarkan aku teranggap kejam, belagu, sombong, atau predikat keburukan semacamnya, aku tak akan berhenti jalan, dan juga tak akan membenci siapapun yg menghalangiku,"
"Kenapa kau begitu keras kepala, Jon?"
"Wa makaruw makrow, wa makarna makrow wa hum la yasy'urun,"
Ia yg melakukan tipu daya akan membalik, tertipu oleh tipuan yg ia buat sendiri, sedang ia tak menyadarinya : bahwa Ia yg di atas arsy-lah sang pemilik segala tipu daya.
"Biarkan Tuhan yg akan menghukumku dengan kesombongan yg aku lakukan : jika kau benar," ucap Jon dengan eskpresi datar.
Manusia tak akan bisa memiliki dirinya sendiri. Jika ia berjalan lurus, dalam kebaikan, dalam cinta, maka 'hadzihi sirath al mustaqim', sisi terang manusia : Tuhan. Dan saat manusia berjalan bengkok, dalam kebencian, keburukan pikiran ucap dan tindakan, maka 'Wa la ughwiyanahum ajma'in', sisi gelap manusia : setan.
Seribu orang membenci ia yg berjalan dalam cinta, tak akan ada luka padanya, tak akan ada kesedihan yg mampu menggores ketenangan jiwanya. Dan ia yg berjalan dalam kebencian, dendam, dunia terasa sangat menyakitkan. Ia yg menyerahkan kembali dirinya pada Tuhan, tak akan berprasangka apapun, meski bahaya nampak tengah mendatanginya. Sedang ia yg merasa memiliki dirinya sendiri, lalu memaksa menguasai orang lain, dunia serasa ingin menyerangnya. Ketenangan tercerabut pelan-pelan dari hatinya.
"Aku akan diam dan tak banyak bergerak, jika tak sedang berada dalam tanggung jawab besar," kata Jon pada saudaranya. "Biarkan aku teranggap kejam, belagu, sombong, atau predikat keburukan semacamnya, aku tak akan berhenti jalan, dan juga tak akan membenci siapapun yg menghalangiku,"
"Kenapa kau begitu keras kepala, Jon?"
"Wa makaruw makrow, wa makarna makrow wa hum la yasy'urun,"
Ia yg melakukan tipu daya akan membalik, tertipu oleh tipuan yg ia buat sendiri, sedang ia tak menyadarinya : bahwa Ia yg di atas arsy-lah sang pemilik segala tipu daya.
"Biarkan Tuhan yg akan menghukumku dengan kesombongan yg aku lakukan : jika kau benar," ucap Jon dengan eskpresi datar.