Buku yg tertutup

Java Tivi
0
12 Februari 2015 pukul 15.24

Nasib buruk itu berkeliaran. Dan mereka harus menimpa seseorang. Sekarang ini giliranku, itu saja. Aku hanya tak mengerti ternyata badai terus berlangsung. Aku berada di jalur tornado...yg menghancurkan apa saja yg dilewatinya._Dufresne, Shawshank Redemption movie_

Seperti Dufresne di film itu, Jon memang tak dipenjara, tapi ia mengerti dirinya terlalu sulit dipahami.

"Istriku dulu sering bilang aku orang yg sulit dimengerti. Seperti buku yg tertutup. Ia mengeluhkan itu sepanjang hari," keluh Jon pada sahabatnya di suatu acara pernikahan teman SMA. 

"Seperti apa yg ku takutkan dulu sebelum kami menikah, satu dua tahun ia tahan dengan kondisiku yg 'begini'. Tapi, tanpa meminta berpisah, ia memilih hidup bersama seorang bos,"


Sahabatnya tak mampu berkata apa-apa. Ia teringat kata-kata Jon sendiri saat masih muda : orang mengeluh seperti burung berkicau, dengarkan saja. Tiap orang punya titik jenuh. Mungkin begitu juga si Jon.

Setelah bertahun-tahun , hidupnya hanya untuk bekerja menjadi babu manusia, dan melunasi hutang keluarga. Saat masih awal-awal mengajar di sebuah SMK, dulu, seorang siswanya pernah bertanya, "Apa motivasi bapak mengajar disini dan mengapa lebih memilih hidup 'seperti itu', sedang bapak sebenarnya bisa hidup 'lebih baik'?"

Berbeda dengan banyak guru yg menutupi dirinya, Jon justru membuka diri. Tapi, semakin ia 'membuka diri' orang semakin yakin si Jon memang diragukan kewarasannya.

"Kita tak bisa lari dari takdir. Bagi saya, hidup ini kesempatan menunjukan diri sehebat apa kita. Bukan pada orang lain, tapi pada diri sendiri. Hari ini kalian tak akan mengerti apa yg saya katakan tadi, tapi suatu saat nanti, kalian pasti paham,"

Seperti buku yg tertutup, pikiranpun sama. Ia yg ingin mengenalnya, bukan hanya harus membuka, membaca, tapi menjadikan ia teman hidup. Tanpa begitu, buku yg terbuka tak akan dimengerti, terlebih lagi oleh pikiran yg tertutup.

Post a Comment

0Comments
Post a Comment (0)