31 Januari 2015 pukul 22.03
Kenyataannya, kita seperti berjalan di tengah arus yg mengalir lamban
Bukankah memang demikian hidup disini
Kita arus lamban yg berada di tengah arus yg begitu cepat
Dulu aku berpikir begitu
Mengapa terasa lama masa itu terlalui
Lelah jiwa mengikuti waktu
Pelan, pelan, membuatku muak dan ingin menyangkal
Menghancurkan jeda di saat itu juga
Tapi manusia memang ingin bertahan
Katanya, selalu ada waktu untuk berubah
Bukan menyalahkan dunia yg membuatmu kesal
Tapi memaafkan, dirimu dan dunia ini sepenuhnya
Jangan dengarkan nasehat tentang melupakan
Pikiran manusia diatur untuk tetap menyimpan
Terima saja, lalu tetaplah berjalan
Awalnya mungkin menyesakkan, tapi
Yakinlah kau selalu mampu
Ada hari yg menyakitkan
Ketika kau bertanya dengan air mata
Mengapa hari seperti ini harus ada?
Seakan dunia mengerjai
Dan membenci tapi tak ingin kita mati
Kenyataannya, kita seperti berjalan di tengah arus yg mengalir lamban
Bukankah memang demikian hidup disini
Kita arus lamban yg berada di tengah arus yg begitu cepat
Dulu aku berpikir begitu
Mengapa terasa lama masa itu terlalui
Lelah jiwa mengikuti waktu
Pelan, pelan, membuatku muak dan ingin menyangkal
Menghancurkan jeda di saat itu juga
Tapi manusia memang ingin bertahan
Katanya, selalu ada waktu untuk berubah
Bukan menyalahkan dunia yg membuatmu kesal
Tapi memaafkan, dirimu dan dunia ini sepenuhnya
Jangan dengarkan nasehat tentang melupakan
Pikiran manusia diatur untuk tetap menyimpan
Terima saja, lalu tetaplah berjalan
Awalnya mungkin menyesakkan, tapi
Yakinlah kau selalu mampu
Ada hari yg menyakitkan
Ketika kau bertanya dengan air mata
Mengapa hari seperti ini harus ada?
Seakan dunia mengerjai
Dan membenci tapi tak ingin kita mati