Keinginan

Java Tivi
0
8 Februari 2015 pukul 20.16

Jangan jadikan keinginan sebagai tujuan. Itu jalan indah untuk setan menggoda. Jadikanlah kebahagian sebagai tujuan. Jika bahagia, lakukan, sekalipun sebenarnya tak ingin. Jika tidak, tinggalkan._Jon Q_

"Keinginan, nafsu, itu kendaraan setan," kata Jon pada kakak perempuannya. "Sebagian manusia ingin dibantu jin, begitu juga sebagian jin ingin dibantu manusia. Keduanya tersesat oleh setan. Tapi, jangan salahkan setan, karena ia begitu diperintah Tuhan,"

"Lho, kenapa?"

"Agar jelas, mana yg layak menemani-Nya di 'surga', dan mana yg layak menemani setan di 'neraka'," kata Jon.

Berapa kali si Jon teranggap belagu, sinting, goblok, dengan pemahaman nyelenehnya tentang agama.

"Ya jangan begitu dong, doa itu harus. Wong Tuhan yg bilang kok, Dia senang diminta. Jangan belagu deh, sudah tak pernah doa," kata orang suatu saat.

"Untuk apa aku berdoa, sedang aku tak ingin apa-apa lagi?" kata Jon.

"Meminta perlindungan kek, dari bahaya yg mengancam, misalnya,"

"Aku belajar untuk menerima apa saja yg Dia berikan. Jika Dia sudah berkehendak, siapa yg bisa menghalanginya? Bahaya lebih mungkin berada dalam diri kita sendiri. Ketika ada sekecil apapun bersitan pikiran/perasaan keburukan. Lagipula, tidak ada ujian hidup yg datang tanpa 'hadiah' di belakangnya, kan? Tidak ada cara lain menerima ujian hidup, selain menghadapinya," kata Jon lagi.
"Aku belajar dari (Nabi) Nuh yg menyesali doanya ketika meminta diselamatkan anaknya dari banjir bandang," lanjut Jon. "Ia merevisi doanya dengan memohon Tuhan agar Ia menjadi jarak antara dirinya dengan keinginannya, inni kuntu minadzdzolimin, akulah yg kejam, bodoh, menjadikan keinginanku lebih utama daripada Ia,"

Post a Comment

0Comments
Post a Comment (0)