27 Januari 2015 pukul 19.21
Yg harus kau jaga adalah ketenanganmu. Kau lupa, bahwa leluhurmu, Adam, bahkan tak mampu menjaga itu : karena ia tergoda. Kau harus tahu kapan ketenanganmu terancam, ketika godaan itu datang. Berdoalah : Bela aku, bela aku, Tuhan, saat pikiran dan nafsu mengancamku._Jon Q_
"Salamun alaykum mir rabbi ar rahim, salamun qowlam mir rabbi ar rahim," dikatakan pada orang-orang yg telah sampai di gerbang 'jannah' (tempat kedamaian), salam, keselamatan untukmu wahai jiwa-jiwa yg damai, dari Tuhanmu yg maha pengasih.
Penghuni 'surga', tak akan mengenal kata 'surga'. Di sana mereka menggunakan bahasa qur'an, bahasa arab yg paling indah. Sedang 'surga' bukan bahasa qur'an, tapi 'jannah'. Tempat tersembunyi, tenang, damai.
Muhammad shalallohu alaih wa salam, berkata tak akan ada lagi nabi/rasul setelahnya, karena 'hijab takdir' masa lalu dan masa depan terbuka di hadapannya, ketika ia memasuki 'jannah'. Ia melihat Adam, Idris, Nuh, Hud, hingga Ibrahim, Ismail, Ishak, lalu Isa, dan dirinya sendiri. Tapi di masa setelahnya, tak ada satupun nama yg tertulis di sana : catatan takdir.
Melalui ritual sholat, para pengikutnya, paling tidak, terpanggil 9x, tiap hari untuk memasuki 'jannah'. Seperti yg dirasakan rasululloh, "Assalamu'alayka ayyuhan nabiyyu..." ucapan yg menjadi abadi, bukti sang rasul telah sampai di sana. Tapi dengan cinta ia membalas, "Assalamu'alayna wa 'alaa ibadillahis shalihin.." keselamatan juga kepada semua hamba-hambaku yg berbuat baik.
Malaikat tak mampu memasukinya, jannah, karena malaikat akan hancur, menyatu dengan cahaya yg lebih kuat darinya. Mereka, para malaikat, hanya mendengar percakapan antara manusia yg mampu menembus 7000 lapis cahaya pembatas, dengan Tuhannya. Ia pun mendapat gelar 'sholallohu alayhi wa salam', yg telah mendapat sholawat (doa) dan keselamatan dari Tuhan, malaikat, juga seluruh alam. Innallaha wa mala'ikatahu yu shollu alaa nabiy, ya ayyuhaladzina amanu shollu alayhi wa salimu taslima. Allahuma sholli ala muhammad wa alaa alaih.
Yg harus kau jaga adalah ketenanganmu. Kau lupa, bahwa leluhurmu, Adam, bahkan tak mampu menjaga itu : karena ia tergoda. Kau harus tahu kapan ketenanganmu terancam, ketika godaan itu datang. Berdoalah : Bela aku, bela aku, Tuhan, saat pikiran dan nafsu mengancamku._Jon Q_
"Salamun alaykum mir rabbi ar rahim, salamun qowlam mir rabbi ar rahim," dikatakan pada orang-orang yg telah sampai di gerbang 'jannah' (tempat kedamaian), salam, keselamatan untukmu wahai jiwa-jiwa yg damai, dari Tuhanmu yg maha pengasih.
Penghuni 'surga', tak akan mengenal kata 'surga'. Di sana mereka menggunakan bahasa qur'an, bahasa arab yg paling indah. Sedang 'surga' bukan bahasa qur'an, tapi 'jannah'. Tempat tersembunyi, tenang, damai.
Muhammad shalallohu alaih wa salam, berkata tak akan ada lagi nabi/rasul setelahnya, karena 'hijab takdir' masa lalu dan masa depan terbuka di hadapannya, ketika ia memasuki 'jannah'. Ia melihat Adam, Idris, Nuh, Hud, hingga Ibrahim, Ismail, Ishak, lalu Isa, dan dirinya sendiri. Tapi di masa setelahnya, tak ada satupun nama yg tertulis di sana : catatan takdir.
Melalui ritual sholat, para pengikutnya, paling tidak, terpanggil 9x, tiap hari untuk memasuki 'jannah'. Seperti yg dirasakan rasululloh, "Assalamu'alayka ayyuhan nabiyyu..." ucapan yg menjadi abadi, bukti sang rasul telah sampai di sana. Tapi dengan cinta ia membalas, "Assalamu'alayna wa 'alaa ibadillahis shalihin.." keselamatan juga kepada semua hamba-hambaku yg berbuat baik.
Malaikat tak mampu memasukinya, jannah, karena malaikat akan hancur, menyatu dengan cahaya yg lebih kuat darinya. Mereka, para malaikat, hanya mendengar percakapan antara manusia yg mampu menembus 7000 lapis cahaya pembatas, dengan Tuhannya. Ia pun mendapat gelar 'sholallohu alayhi wa salam', yg telah mendapat sholawat (doa) dan keselamatan dari Tuhan, malaikat, juga seluruh alam. Innallaha wa mala'ikatahu yu shollu alaa nabiy, ya ayyuhaladzina amanu shollu alayhi wa salimu taslima. Allahuma sholli ala muhammad wa alaa alaih.