22 Januari 2015 pukul 19.30
Katakan padaku
Apa yg manusia sanggup banggakan
Di hadapan dunia dan semesta
Seseorang mengumpat saat kakinya terinjak
Hei, apa kau tak punya mata?!
Yg ditanya menjawab : benar, aku tak punya mata
Dua mati ini bukan milikku
Aku tak bisa menyuruh satu mataku
Untuk tertidur
Dan satu mataku lagi
Untuk terjaga secara bersamaan
Mata ini ada di wajahku
Tapi bukan aku yg menguasainya
Mata ini ada padaku
Tapi tak akan pernah menjadi milikku
Apa kau yakin itu milikmu?
Darimana kau dapatkan?
Apa kau membuatnya sendiri?
Apakah ada yg memberimu?
Siapa yg memberimu itu?
Mana buktinya?
Siapakah saksinya?
Apa bukti itu menjadi milikmu?
Apa yg benar-benar manusia punya?
Usia akan mengurang
Kecantikan dan ketampanan
Akan terganti dengan kehancuran
Apa yg membuatmu merasa hebat?
Bagaimana kau memikirkan itu?
Akan berakhir semua tingkatan dan uang
Dan tubuh itu kan diberikan pada para cacing belatung
Ruhmu butuh teman
Bukan kekayaan ataupun keturunan
Tapi kebaikan
Kerendahan hati mengabdi pada Tuhan yg abadi
Katakan padaku
Apa yg manusia sanggup banggakan
Di hadapan dunia dan semesta
Seseorang mengumpat saat kakinya terinjak
Hei, apa kau tak punya mata?!
Yg ditanya menjawab : benar, aku tak punya mata
Dua mati ini bukan milikku
Aku tak bisa menyuruh satu mataku
Untuk tertidur
Dan satu mataku lagi
Untuk terjaga secara bersamaan
Mata ini ada di wajahku
Tapi bukan aku yg menguasainya
Mata ini ada padaku
Tapi tak akan pernah menjadi milikku
Apa kau yakin itu milikmu?
Darimana kau dapatkan?
Apa kau membuatnya sendiri?
Apakah ada yg memberimu?
Siapa yg memberimu itu?
Mana buktinya?
Siapakah saksinya?
Apa bukti itu menjadi milikmu?
Apa yg benar-benar manusia punya?
Usia akan mengurang
Kecantikan dan ketampanan
Akan terganti dengan kehancuran
Apa yg membuatmu merasa hebat?
Bagaimana kau memikirkan itu?
Akan berakhir semua tingkatan dan uang
Dan tubuh itu kan diberikan pada para cacing belatung
Ruhmu butuh teman
Bukan kekayaan ataupun keturunan
Tapi kebaikan
Kerendahan hati mengabdi pada Tuhan yg abadi