10 Februari 2015 pukul 06.20
Kebencian menjadi jalan setan untuk menyesatkan manusia dari jalan-Nya. Tapi, bagaimana manusia tahu, ia berada di jalan-Nya? Jika dengan keyakinan, bagaimana ia yakin bahwa jalannya adalah benar (jalan-Nya)?_Jon Q_
"Siapa yg akan Ku pilih untuk menjadi tanganku," kata Isa pada para sahabatnya ketika ia mulai melihat masa depan yg menghentikan jalannya. Menjadi 'tangan-tangan' yg menuntun manusia menuju cahaya. Menjadi 'tangan-tangan' yg menyediakan kehidupan untuk mereka yg lapar. Menjadi 'tangan-tangan' yg membentengi manusia-manusia lemah dari penganiayaan. Menjadi 'tangan-tangan' yg mengangkat manusia dari kegagalan mencari jalan.
"Kita kerepotan jika bertanya, manakah jalan Tuhan itu," kata guru Jon. "Kita akan bingung, jika melihat para pemuka agama menjalani kehidupan yg bertolak belakang dengan kehidupan nabi,"
"Ketika nabi berkata, 'Siapa yg akan mengikutiku?' pada umatnya saat itu, adalah 'ejekan' untuk kita saat ini," katanya lagi. "Siapa yg akan mengikutinya? Cerdas tanpa gelar, itu tanda bahwa ketinggian ilmu tak membuatnya jauh dari tengah-tengah kaum awam. Memegang amanah tanpa merasa pantas, adalah tanda ia menjaga jarak dari hasratnya sendiri, tak ada yg berkuasa selain Tuhan, tiap manusia memimpin dirinya sendiri, saling menghormati bukan atas dasar penguasaan, tapi saling mencintai. Ia tak membenci siapapun, bahkan setan. Karena ia diutus dengan cinta, mencintai setan adalah dengan meninggalkannya. Ia jujur, tapi tak merasa harus memaksa orang lain untuk mempercayainya. Ia menyampaikan pemahamannya, tugasnya, tanpa meminta imbalan apa-apa. Ubalighukum ma ursiltu bihi ilaykum.. In'ajriya illa alallah,"
"Ia mampu memperkaya diri, tapi memilih miskin dengan tetap bekerja keras, terkadang bahkan bukan untuknya. Ia rela difitnah, dihina, hidup jelata, demi umat yg teraniaya oleh zaman dan sesamanya,"
Kemudian guru si Jon itu bertanya pada para santri di ruangan itu, "Siapa yg mau mengikutinya?"
"Aku, guru, aku!" seru si Jon yg menangis di pojok ruangan.
Kebencian menjadi jalan setan untuk menyesatkan manusia dari jalan-Nya. Tapi, bagaimana manusia tahu, ia berada di jalan-Nya? Jika dengan keyakinan, bagaimana ia yakin bahwa jalannya adalah benar (jalan-Nya)?_Jon Q_
"Siapa yg akan Ku pilih untuk menjadi tanganku," kata Isa pada para sahabatnya ketika ia mulai melihat masa depan yg menghentikan jalannya. Menjadi 'tangan-tangan' yg menuntun manusia menuju cahaya. Menjadi 'tangan-tangan' yg menyediakan kehidupan untuk mereka yg lapar. Menjadi 'tangan-tangan' yg membentengi manusia-manusia lemah dari penganiayaan. Menjadi 'tangan-tangan' yg mengangkat manusia dari kegagalan mencari jalan.
"Kita kerepotan jika bertanya, manakah jalan Tuhan itu," kata guru Jon. "Kita akan bingung, jika melihat para pemuka agama menjalani kehidupan yg bertolak belakang dengan kehidupan nabi,"
"Ketika nabi berkata, 'Siapa yg akan mengikutiku?' pada umatnya saat itu, adalah 'ejekan' untuk kita saat ini," katanya lagi. "Siapa yg akan mengikutinya? Cerdas tanpa gelar, itu tanda bahwa ketinggian ilmu tak membuatnya jauh dari tengah-tengah kaum awam. Memegang amanah tanpa merasa pantas, adalah tanda ia menjaga jarak dari hasratnya sendiri, tak ada yg berkuasa selain Tuhan, tiap manusia memimpin dirinya sendiri, saling menghormati bukan atas dasar penguasaan, tapi saling mencintai. Ia tak membenci siapapun, bahkan setan. Karena ia diutus dengan cinta, mencintai setan adalah dengan meninggalkannya. Ia jujur, tapi tak merasa harus memaksa orang lain untuk mempercayainya. Ia menyampaikan pemahamannya, tugasnya, tanpa meminta imbalan apa-apa. Ubalighukum ma ursiltu bihi ilaykum.. In'ajriya illa alallah,"
"Ia mampu memperkaya diri, tapi memilih miskin dengan tetap bekerja keras, terkadang bahkan bukan untuknya. Ia rela difitnah, dihina, hidup jelata, demi umat yg teraniaya oleh zaman dan sesamanya,"
Kemudian guru si Jon itu bertanya pada para santri di ruangan itu, "Siapa yg mau mengikutinya?"
"Aku, guru, aku!" seru si Jon yg menangis di pojok ruangan.