31 Desember 2014 pukul 19.26
Belajarlah menepati janji dari iblis, setan, ketika ia berkata : akan ku sesatkan semua manusia dalam ketidaksadarannya, kecuali ia yg Tuhan bersemayam dalam jiwanya._Jon Q_
Dalam beberapa riwayat, Aisyah menaiki unta dengan tandu di atasnya, bersama ribuan pengikut melawan Ali bin Abi Thalib di pihak lain. Kisah ini menjadi tragedi pertama dan tertragis dalam sejarah peradaban Islam di masa mendatang. Aisyah terhasud oleh sebagian orang yg menuntut Ali, sebagai khalifah saat itu, untuk mengadili siapa pembunuh Utsman. Selain hasud tentang fitnah pada Ali yg dituduh membunuh Utsman, Aisyah nampaknya terbisiki oleh setan yg membuka luka lama saat 'fitnah selingkuh'.
Aisyah pernah tertinggal di tengah gurun, mencari kalung yg nampaknya terjatuh. Karena tubuhnya yg mungil, orang tak tahu bahwa ia tak ada di tandu unta bersama rombongan rasulullah ke madinah. Saat fitnah itu tersebar, Muhammad (sebagai manusia) nampaknya agak marah. Ia tak berkomunikasi dengan Aisyah beberapa waktu, sampai akhirnya satu wahyu klarifikasi turun. Di saat Muhammad galau itulah, beliau bertanya pada Ali - di satu riwayat, "Apa yg harus ku lakukan padanya (Aisyah)?"
"Wahai rasul, Allah tak membatasi dirimu. Masih banyak wanita seperti dirinya. Ujilah kegadisannya," kata Ali. Entah ini riwayat Sunni/Syiah.
Di tengah perjalanan menuju perang, Aisyah teringat dengan satu wahyu, "Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu.. (Al Ahzab : 33)" tapi, mereka telah berhadapan. Pasukan Aisyah kalah, ia terjatuh bersama untanya. Sampai akhir hayat, ia menghabiskan waktunya untuk menyesali itu. Dan perang unta, menjadi warisan kebodohan yg sampai saat ini dipertahankan : konflik Sunni dan Syiah.
"Keluarlah kau dari surga!" kata Tuhan pada iblis. "Kau dan pengikutmu menjadi penduduk api,"
"Akan ku sesatkan semua manusia secara perlahan. Secara tak sadar," kata setan. "Seperti janjiku pada-Mu, tak akan ku ingkari Engkau seperti manusia mengingkari-Mu"
"Silakan. Tak akan terdengar bisikanmu kecuali oleh ia yg menduakan-Ku,"
Belajarlah menepati janji dari iblis, setan, ketika ia berkata : akan ku sesatkan semua manusia dalam ketidaksadarannya, kecuali ia yg Tuhan bersemayam dalam jiwanya._Jon Q_
Dalam beberapa riwayat, Aisyah menaiki unta dengan tandu di atasnya, bersama ribuan pengikut melawan Ali bin Abi Thalib di pihak lain. Kisah ini menjadi tragedi pertama dan tertragis dalam sejarah peradaban Islam di masa mendatang. Aisyah terhasud oleh sebagian orang yg menuntut Ali, sebagai khalifah saat itu, untuk mengadili siapa pembunuh Utsman. Selain hasud tentang fitnah pada Ali yg dituduh membunuh Utsman, Aisyah nampaknya terbisiki oleh setan yg membuka luka lama saat 'fitnah selingkuh'.
Aisyah pernah tertinggal di tengah gurun, mencari kalung yg nampaknya terjatuh. Karena tubuhnya yg mungil, orang tak tahu bahwa ia tak ada di tandu unta bersama rombongan rasulullah ke madinah. Saat fitnah itu tersebar, Muhammad (sebagai manusia) nampaknya agak marah. Ia tak berkomunikasi dengan Aisyah beberapa waktu, sampai akhirnya satu wahyu klarifikasi turun. Di saat Muhammad galau itulah, beliau bertanya pada Ali - di satu riwayat, "Apa yg harus ku lakukan padanya (Aisyah)?"
"Wahai rasul, Allah tak membatasi dirimu. Masih banyak wanita seperti dirinya. Ujilah kegadisannya," kata Ali. Entah ini riwayat Sunni/Syiah.
Di tengah perjalanan menuju perang, Aisyah teringat dengan satu wahyu, "Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu.. (Al Ahzab : 33)" tapi, mereka telah berhadapan. Pasukan Aisyah kalah, ia terjatuh bersama untanya. Sampai akhir hayat, ia menghabiskan waktunya untuk menyesali itu. Dan perang unta, menjadi warisan kebodohan yg sampai saat ini dipertahankan : konflik Sunni dan Syiah.
"Keluarlah kau dari surga!" kata Tuhan pada iblis. "Kau dan pengikutmu menjadi penduduk api,"
"Akan ku sesatkan semua manusia secara perlahan. Secara tak sadar," kata setan. "Seperti janjiku pada-Mu, tak akan ku ingkari Engkau seperti manusia mengingkari-Mu"
"Silakan. Tak akan terdengar bisikanmu kecuali oleh ia yg menduakan-Ku,"