Seorang yang beriman, seharusnya tak melihat keburukan di semesta ini. Karena keburukan tercipta dari cetakan-cetakan pemahaman yang manusia buat sendiri. Cetakan seperti : ini motorku, jangan kau curi. Ini uangku, jangan kau ambil. Ini pacarku, jangan kau tikung, dan cetakan pemahaman yang lebih rendah dari itu. Miskin itu hina, kematian itu tragedi, ditinggalkan itu musibah, semua itu muncul karena cetakan pemahaman yang dibenturkan, bertolak belakang, dengan 'ma dza anzala robbukum?' dan seharusnya kita jawab, 'khoiro'. Yang diturunkan (cetakan pemahaman) Tuhan adalah kebaikan, dan cetakan (ciptaan) kita yang tak sejalan dengan kehendak Tuhan-lah, yang kita sebut sebagai keburukan.