Kau tahu apa yang paling menyakitkan dalam persahabatan kita? Ketika kau sudah merasa berada di puncak dunia, kemudian hanya sekedar menyapa pun kau terburu-buru dan berkata, "Maaf, aku sibuk. Tak ada waktu untukmu yang selalu bersenang-senang dengan kaum jelata," dunia telah menimpangkan pandangan hatimu. Kau mengira dunia adalah teman, dan kami adalah masa lalu. Siapa yang akan mengenangmu ketika usia kita telah selesai? Dunia tak punya mulut dan mata, kawan.