3 Desember 2014 pukul 12.13
Ada yg disebut 'neraka', dari kata 'nar', yg berarti api. Kata itu untuk orang-orang yg melakukan kesalahan fatal. Ada juga yg disebut 'jannah', surga, yg berarti adalah tempat tersembunyi. 'Nar', api, terasa panas, adalah imbalan untuk mereka yg melakukan kesalahan. Jiwanya terasa panas, tak tenang. 'Jannah', tempat tersembunyi. Mengapa orang cenderung ingin lari/bersembunyi dari masalah? Manusia mencari keamanan/kenyamanan kekal. Mungkin itulah maknanya.
Jon berbincang dengan seorang kakek berusia 94 tahun. Ia masih bisa berkendara motor, bertani, beraktivitas seperti orang muda.
"Mbah kuat yah. Dulu ikut jaman perang ya?" tanya Jon.
"Ya ikut lah. Jamannya Wilhemina, Yuliana (?), jaman Jepang, nggak tahu berapa tentara Belanda yg mbah bunuh di perbatasan sana," jawabnya. Ia berkisah banyak sekali. Tentang Keibodan, heiho, seinendan, hal-hal yg membuat Jon tak asing karena sudah mempelajarinya.
"Mbah udud (merokok) dari usia berapa?" tanya Jon lagi.
"15 tahun,"
Jon melongo. 80 tahun merokok badan sehat-sehat saja?
"Kuncinya apa sih mbah biar tetap sehat itu?" tanya Jon.
"Jangan berbohong. Saya tak pernah berbohong. Pada istri, anak, siapapun. Saya nggak tertarik sama uang, semuanya istri yg pegang. Nggak tertarik istri cantik, yg penting taat,"
Jon tertunduk, malu. Ia mengobrol dengan masih pakai seragam dinas. Jon semakin merasa dirinya tak layak dengan amanah yg diembannya.
"Kamu anaknya siapa?" tanya orangtua itu.
"Saya cucunya mantan lurah 'anu', tahun kemerdekaan. Mbah kenal?"
"Ya jelas kenal. Cuma nggak akrab. Kakekmu orang penting, kalau mbah justru dekatnya sama masyarakat. Teman mbah udah mati semua, mereka nggak betah hidup," katanya sambil terkekeh.
Bukan tipe Jon sebenarnya membawa nama leluhur. Karena ia seorang yg pantang membanggakan leluhur. Seorang pemuda tegar tak akan melakukan itu. Tapi, jika tak berucap itu, mungkin si mbah tak akan mengenalnya.
Bersambung,
Ada yg disebut 'neraka', dari kata 'nar', yg berarti api. Kata itu untuk orang-orang yg melakukan kesalahan fatal. Ada juga yg disebut 'jannah', surga, yg berarti adalah tempat tersembunyi. 'Nar', api, terasa panas, adalah imbalan untuk mereka yg melakukan kesalahan. Jiwanya terasa panas, tak tenang. 'Jannah', tempat tersembunyi. Mengapa orang cenderung ingin lari/bersembunyi dari masalah? Manusia mencari keamanan/kenyamanan kekal. Mungkin itulah maknanya.
Jon berbincang dengan seorang kakek berusia 94 tahun. Ia masih bisa berkendara motor, bertani, beraktivitas seperti orang muda.
"Mbah kuat yah. Dulu ikut jaman perang ya?" tanya Jon.
"Ya ikut lah. Jamannya Wilhemina, Yuliana (?), jaman Jepang, nggak tahu berapa tentara Belanda yg mbah bunuh di perbatasan sana," jawabnya. Ia berkisah banyak sekali. Tentang Keibodan, heiho, seinendan, hal-hal yg membuat Jon tak asing karena sudah mempelajarinya.
"Mbah udud (merokok) dari usia berapa?" tanya Jon lagi.
"15 tahun,"
Jon melongo. 80 tahun merokok badan sehat-sehat saja?
"Kuncinya apa sih mbah biar tetap sehat itu?" tanya Jon.
"Jangan berbohong. Saya tak pernah berbohong. Pada istri, anak, siapapun. Saya nggak tertarik sama uang, semuanya istri yg pegang. Nggak tertarik istri cantik, yg penting taat,"
Jon tertunduk, malu. Ia mengobrol dengan masih pakai seragam dinas. Jon semakin merasa dirinya tak layak dengan amanah yg diembannya.
"Kamu anaknya siapa?" tanya orangtua itu.
"Saya cucunya mantan lurah 'anu', tahun kemerdekaan. Mbah kenal?"
"Ya jelas kenal. Cuma nggak akrab. Kakekmu orang penting, kalau mbah justru dekatnya sama masyarakat. Teman mbah udah mati semua, mereka nggak betah hidup," katanya sambil terkekeh.
Bukan tipe Jon sebenarnya membawa nama leluhur. Karena ia seorang yg pantang membanggakan leluhur. Seorang pemuda tegar tak akan melakukan itu. Tapi, jika tak berucap itu, mungkin si mbah tak akan mengenalnya.
Bersambung,