5 Desember 2014 pukul 17.40
Apa perbedaan cara pandang mata wajah, mata hati, dan matahari? Mata wajah bisa tertutup, terlalu sempit. Mata hati selalu terbuka, tapi sedikit yg menggunakannya. Matahari, dari kata 'mata' dan 'hari', mata Tuhan, dari bahasa sansakerta._Jon Q_
Satu sms datang dari seorang sahabat perempuan. Ia mengundang Jon untuk ikut datang di pernikahan sederhananya. Ia salah satu wanita yg 'disesatkan' Jon saat mereka masih kuliah dulu. Kisah 'pertemuan' dia dengan calon suaminya pun unik, 'mistis', tapi tentu bukan klenik. Jon tipe orang yg suka bereksperimen. Dalam dunia ilmiah, tak ada yg ajaib, hanya ada kata 'belum terjawab/terpecahkan'. Tapi tentang pertemuan mereka, ia bisa menjelaskannya secara rasional.
"Tanggal 4 Januari, datang ya.." sms sahabat Jon itu.
"Ajiib.. Kenceng beneerr.. Haha," canda Jon.
"Kalau kamu kapan, Jon?"
Yg ditanya tak membalas. Ia tepar, kebanyakan tugas akhir tahun.
Ada kisah menarik saat mereka berkumpul di taman kampus, mengenalkan calon suami sahabat Jon itu. Saat mereka asyik berbincang, ada seekor kupu-kupu yg hinggap di kening Jon. Sejenak orang-orang di depannya terdiam, melihat kupu-kupu itu yg asyik mengembang-kempiskan sayapnya di kening Jon. Konon, orang-orang yg begitu tenang jiwanya akan seperti pohon/tumbuhan. Dalam artian, binatang susah membedakan antara ia dengan bebungaan. Seperti manusia tanpa detak jantung, tanpa hati yg masih tersimpan rasa takut. Mungkin benar Jon sudah tak punya hati lagi. Karena hatinya telah terambil oleh seorang wanita yg tak memilihnya. Atau, seperti kata teman Jon yg lain, ia duduk di depan kita, sedang sebenarnya itu adalah jiwanya yg murni. Sedang badannya berada di tempat lain, tengah mengerjakan misi yg lain.
Bersiap-siaplah selalu
Dengan kejutan hidup
Yg tak pernah kita tahu
Jadilah seperti matahari
Yg melihat dari sisi luar
Memandang dengan keluasan pikiran
Jadilah setegar samudera
Meski menerima muntahan sungai-sungai
Ia tak akan pernah penuh mengeluh
Apa perbedaan cara pandang mata wajah, mata hati, dan matahari? Mata wajah bisa tertutup, terlalu sempit. Mata hati selalu terbuka, tapi sedikit yg menggunakannya. Matahari, dari kata 'mata' dan 'hari', mata Tuhan, dari bahasa sansakerta._Jon Q_
Satu sms datang dari seorang sahabat perempuan. Ia mengundang Jon untuk ikut datang di pernikahan sederhananya. Ia salah satu wanita yg 'disesatkan' Jon saat mereka masih kuliah dulu. Kisah 'pertemuan' dia dengan calon suaminya pun unik, 'mistis', tapi tentu bukan klenik. Jon tipe orang yg suka bereksperimen. Dalam dunia ilmiah, tak ada yg ajaib, hanya ada kata 'belum terjawab/terpecahkan'. Tapi tentang pertemuan mereka, ia bisa menjelaskannya secara rasional.
"Tanggal 4 Januari, datang ya.." sms sahabat Jon itu.
"Ajiib.. Kenceng beneerr.. Haha," canda Jon.
"Kalau kamu kapan, Jon?"
Yg ditanya tak membalas. Ia tepar, kebanyakan tugas akhir tahun.
Ada kisah menarik saat mereka berkumpul di taman kampus, mengenalkan calon suami sahabat Jon itu. Saat mereka asyik berbincang, ada seekor kupu-kupu yg hinggap di kening Jon. Sejenak orang-orang di depannya terdiam, melihat kupu-kupu itu yg asyik mengembang-kempiskan sayapnya di kening Jon. Konon, orang-orang yg begitu tenang jiwanya akan seperti pohon/tumbuhan. Dalam artian, binatang susah membedakan antara ia dengan bebungaan. Seperti manusia tanpa detak jantung, tanpa hati yg masih tersimpan rasa takut. Mungkin benar Jon sudah tak punya hati lagi. Karena hatinya telah terambil oleh seorang wanita yg tak memilihnya. Atau, seperti kata teman Jon yg lain, ia duduk di depan kita, sedang sebenarnya itu adalah jiwanya yg murni. Sedang badannya berada di tempat lain, tengah mengerjakan misi yg lain.
Bersiap-siaplah selalu
Dengan kejutan hidup
Yg tak pernah kita tahu
Jadilah seperti matahari
Yg melihat dari sisi luar
Memandang dengan keluasan pikiran
Jadilah setegar samudera
Meski menerima muntahan sungai-sungai
Ia tak akan pernah penuh mengeluh