Jangan libatkan perasaanmu pada orang-orang bodoh yang menindas. Perlakukan seekor ayam sesuai dengan kapasitas mereka. Perlakuan pada Elang yang diberikan pada ayam, mereka tak akan paham._Jon Quixote_
Kita gantian meriset strategi dan serangan para setan pada manusia. Kita mulai dari pengibaratan angkatan militer. Ada para setan 'kelompok intanteri', ada 'pasukan kavaleri', ada serdadu artileri dan ada intelegen yang masuk diam-diam sampai kita sulit membedakan itu suara diri kita, 'hathif' atau bisikan ilahiyah, atau justru dari mereka.Pasukan infanteri, ini mereka yang kelas bawah. Baru belajar ngelmu kemarin-kemarin. Senang memamerkan diri, tak tahu lawan, serampangan. Mereka kaum jin yang paling sering menampakan diri dalam wujud apapun pada manusia. Dan manusia yang ditakutinya adalah manusia-manusia yang sama rendahnya - kualitas keimanannya. Mereka umumnya mudah dikalahkan, dan bisa jadi, ketika kita mengusir mereka dengan doa-doa atau dzikir, pasukan kavaleri justru membantu kita mengusirnya. Antara pasukan itu bisa saling menjatuhkan, juga bisa saling kerja sama.
Pasukan kavaleri agak lebih tinggi. Mereka menggoda manusia yang sudah cukup mapan ibadahnya. Senang wirid atau bahkan amalan-amalan tertentu. Senang menjanjikan ini dan itu, memberi jimat atau benda klenik ini itu. Mereka sering menjadi asisten, menilai orang lain, juga mengarahkan mau pergi kesana atau kesitu. Bisa jadi, ketika kita tak takut dengan jin-jin infanteri yang semang menampakan diri, itu juga karena bantuan dari jin kavaleri yang sedang menggoda kita. Pasukan kavaleri ini, bisa pura-pura baik, tapi bisa juga diajak baik. Atau bahkan ketika si manusia keras kepala tak membutuhkan bantuannya : biar kaya, dihormati, disukai, dsb, mereka bisa pergi begitu saja.
Serdadu artileri lebih tinggi. Mereka kaum senior, pilih-pilih majikan/lawan tanding. Suka ingin menguji kesaktian manusia yang memang mereka riset sejak lama. Mereka memiliki kekuatan-kekuatan tinggi, termasuk jin yang diikat rasulullah saat mengganggu sholatnya, dan jin ifrit yang akan memindahkan singgasana ratu bilqish. Mereka tak akan menggoda manusia-manusia berkeimanan rendah, ecek-ecek, baru kemarin ngaji, dsb. Kelas para kyai, para syaikh, salah satunya barseso, wali bal'am jaman nabi musa.
Terakhir, pasukan intelegen. Ini adalah pasukan yang meriset nabi adam sejak sebelum ia ditiupkan ruh. Termasuk yang bertalbis, bersumpah palsu pada Adam, hingga ia mendekati pohon quldi, dan akhirnya terlempar ke bumi. Mereka adalah para 'yuwaswisu fi shudur', yang selalu membisiki kita dalam keheningan, sampai kita tak tahu itu suara diri kita, hathif atau setan. Hampir sama dengan pasukan kavaleri, tapi yang ini fokusnya dalam pikiran kita. Mereka mengalir dalam darah kita, seperti hadits nabi. Mereka juga yang bekerja sama dengan pasukan infanteri sampai mata atau telinga kita bisa ditipu ilusi penampakan hantu. Pasukan intelegen mengacaukan dari dalam, dan dari luar menakuti-nakuti. Mereka punya prinsip : jika tak mampu mengalahkan, menaklukan, tak bisa lebih kuat, maka lemahkan dari dalam. Jika mengalahkan tak bisa, maka ganggulah dengan kekhawatiran dan kesedihan dari dalam. Iman yang ragu, membuat mereka nampak kuat. Termasuk ketika menghadapi orang-orang ahmaq, orang bodoh yang menolak belajar lagi. Jangan libatkan perasaanmu. Gunakan logika, akal sehat. Perlakukan ayam sebagai ayam. Jangan perlakukan mereka yang tak terpelajar dengan keilmiahan argumentasi. Kita akan ditertawakan para pasukan intelegen dari dalam diri mereka.