Saat setan meniup Ikatan-ikatan

Java Tivi
0

 Min syarri nafasatifil uqod (Al Falaq)


Hidup manusia akan selalu dalam kesedihan, kebingungan, selama masih terbebani masa lalu dan khawatir pada masa depan. Nasihat tua berkata : orang yang bahagia adalah orang yang hidup (hanya) di saat ini. Tidak terbayangi beban-beban masa lalu, terjerat masa silam, tak mampu merelakan, melepaskan cerita-cerita kemarin. Dan mereka yang hidup selalu dikejar target, deadline, impian-impian, ambisi-ambisi. Ketahuilah temanku, itu semua terdapat ikatan-ikatan yang jika setan hendak melemahkan kita, mereka meniup 'tali-tali' ikatan itu. Hingga kita lupa diri, lepas kendali, dan lebih jauh lagi, Tuhan hanyalah kenangan masa lalu yang Wujudnya makin samar dalam hidup kita.


Jika kita tak mampu mengingat-Nya dari keagungan Nama-Nama-Nya, maka setidaknya ingatlah Dia selalu dari apa yang Dia berikan padamu (Al Hikam). Dan memang sudah tugas setan untuk terus menantang manusia, menggoda, melawan, dari jalan lurus kepada Tuhan. Musuh abadi yang seharusnya terus digempur tiap saat, ternyata diam-diam kita menerimanya menjadi sekutu. Asyik dibisikinya, dimotivasi, dikuatkan ambisi-ambisi terhadap dunia. Maka, inna kaydi mattiin. Ketetapan Allah sangat kuat. Dengan atau tanpa kesadaran, dia sedang berjalan menuju azab, batas tipis dalam hidup agar manusia kembali pada Tuhannya. 


Bahkan, Sun Tzu (filsuf perang Cina) berkata : Kenalilah musuhmu seperti kau mengenali dirimu sendiri. Maka tak perlu capek-capek, karena kita sudah tahu arah dan strateginya apa saja, tipu muslihatnya, 'tools' untuk menjatuhkan kita. Tapi manusia memang bodoh. Jangankan mengenali musuh, mengenali diri sendiri saja belum. Maka ia terus menerus diburu oleh hasrat, oleh ambisi, oleh tujuan-tujuan yang sebenarnya membuatnya semakin kalah.


Akan setan gunakan semua ikatan yang menjerat manusia. Harapan, impian, hasrat, cita-cita, uang, jabatan, materil, ketenaran, bahkan ibadah kita, menjadi jerat yang ketika itu ditiup, kita was-was, khawatir, dan merusak pola hidup kita yang telah mapan. Maka berdoalah, agar Allah selalu menjaga ikatan-ikatan kita bersama-Nya. Relakan, lepaskan, semua ikatan yang hanya akan melelahkanmu dari dalam. Kenali musuhmu, kenali tujuanmu. Karena jika hubunganmu dengan dunia ini tak jelas, maka kau harus memperjelas hubunganmu dengan Tuhanmu. Jangan paksakan dirimu dengan hubungan-hubungan yang tak jelas. Lepaskan ikatan-ikatan yang tak jelas dan membuatmu tak nyaman. Memaksakan hubungan yang tak jelas hanya akan membuat jiwamu semakin terjerat dan kesakitan. Bagaimana mungkin manusia berakal sehat memilih hubungan yang menyakitkan daripada yang membuatnya nyaman?


Sabtu, 30 Juli 2022

1 Muharram 1444

Post a Comment

0Comments
Post a Comment (0)