Maqom Harun

Java Tivi
0

 



Tulisan ke-4


"Tiap ayat Qur'an adalah manzilah-manzilah dan munazalah yang dapat 'dinaiki'. Wa samaa-i dzatil hubuk. Langit-langit memiliki jalan naik."_Jon Q_


"Vibrasi, getaran, kalau di khasanah ilmu tasawuf namanya 'himmah'. 'Wajah' hatimu sangat teguh menghadap Allah saat itu dengan perantara dzikir." Jon mulai mendiagnosa. "Setiap wirid itu ada semesta nya. Penghuni semesta itu jiwa-jiwa yang hidup lebih dulu dari kita dan juga mengamalkan dzikir yang sama dengan kita."


"Tapi mengapa beliau datang dan seakan ingin mengingatkanku dari masalahku sama bapakku?" tanya Beth lagi.


"Ini sih dugaanku, ya." Jon mencoba menganalisa peristiwa yang Beth alami itu. "Beliau juga berada dalam 'himmah' yang sama denganmu. Himmah itu yang menjadikan kalian terhubung, seperti keluarga. Kuu anfusakum wa ahlikum naro. Jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka. Kalian dengan dzikir itu seperti satu keluarga yang sama-sama mencintai Allah,"


"Tapi, apa ada, Jon, riwayat tentang seseorang dari dimensi lain mengunjungi dimensi materi ini?" tanya Beth lagi.


"Woe, banyak. Jangan salah kira," nampaknya Jon mau menunjukan data-datanya. "Memang data-data ini setengah mitos. Yang terbaru, kata Gus Baha, ibunya pernah melihat bapaknya Gus Baha sedang mengobrol dengan ulama abad 19. Berapa ratus tahun itu?"


"Anjir. Tahu dari mana lu, Jon?"


"Ya dari ceramah beliau lah," Jon nampaknya sedang senang mendengarkan ceramah Kyai kampung yang mendunia itu. "Semua ulama pernah. Bahkan, rasulullah dan Nabi Musa juga pernah didatangi Jibril dalam wujud manusia."


"Oh ya, Nabi Ibrahim juga ya," Beth ingat dengan ayat quran tentang Nabi Ibrahim yang didatangi 2 malaikat.


"Tapi, apa petunjuknya, Jon, agar bisa membedakan yang menjelma menjadi manusia itu bukan setan, melainkan jiwa-jiwa ulama atau syuhada terdahulu?"


"Ini tentang apa yang kita amalkan tiap hari," Jon menjelaskan lagi. "Lu lagi istiqomah amalin dzikir apa, niatnya apa, tujuannya kemana, kalau bukan tulus untuk Allah, yang datang ya setan,"


"Oh, ya. Aku jadi ingat waktu dzikir di makam seorang wali," ungkap Beth. "Aku ditakutin penampakan-penampakan yang nanya 'pengin apa' dengan dzikir-dzikir ku itu," 


"Nah, itu dia contoh jelasnya," kata Jon lagi. "Tentang fadilah petunjuk-petunjuk gaib dan kesesatan ada pada ajaran Nabi Harun."


"Yang gimana tuh?"


"Perhatikan harimu, kalau di hari selasa kita diajarkan tentang ilmu tadbir/menajemen dan politik kerajaan, ilmu tentang perlindungan dan pertahanan, menata pasukan, pertempuran dan strategi-strategi perang, ilmu tentang hewan-hewan qurban dan cara menyembelihnya, ilmu tentang rahasia-rahasia hari qurban dan pembagiannya ke seluruh wilayah, juga ilmu tentang petunjuk dan kesesatan serta membedakan kerancuan dari sebuah dalil, itu ajaran dari Nabi Harun,"


"Tapi, bagaimana kita memverifikasi bahwa itu dari Nabi Harun?" tanya Beth lagi.


Bersambung...

Selasa, 6 September 2022

Post a Comment

0Comments
Post a Comment (0)