Lebaran pertama jauh dari ibu. Di satu sisi, keinginan yang tak berani aku ucapkan ini dikabulkan-Nya. Lebaran jauh dari keluarga ibu dan bapak. Tiap malam 1 Syawal, entah ada perasaan aneh, semacam rindu bercampur haru. Apakah ini 'cuaca' yang sama dengan yang berlaku di alam barzakh, wilayah jiwa-jiwa yang jasadnya telah terkubur? Ada pembelajaran 'berat' selama berada di rumah mertua. Tentang diam, menenangkan 'angin" di dalam, karena nyatanya aku tak bisa pergi kemanapun. Mau pergi kemana, teman dan saudara disini aku tak punya. Dan akhirnya aku sadar, sudah seharusnya aku tak memperlakukan istriku seperti takdir memperlakukanku.
Tahun lalu, 1 Syawal masih bersama bapak. Ibu menyuruhku untuk menengok anak dan istri di esok harinya. Memberi uang saku, meridhoi anaknya tak ikut serta dalam kunjungan-kunjungan ke saudara kakek neneknya. Benar-benar lelaki miskin.